Selasa, 25 Oktober 2011

CARA PEMERIKSAAN NEUROLOGI


Jenis Pemeriksaan :
  • Cara pemeriksaan Anamnesis.
  • Cara pemeriksaan Kesadaran.
  • Cara pemeriksaan Rangsang Meningeal.
  • Cara pemeriksaan Saraf Kranialis.
  • Cara pemeriksaan sistim Motorik.
  • Cara pemeriksaan sistim Sensorik.
  • Cara pemeriksaan Refleks.



Cara Melakukan Anamnesis
anamnesis yang baik membawa kita menempuh setengah jalan kearah diagnosis yang tepat .
Biasanya pengambilan anamnesis mengikuti 2 pola umum yaitu:
-Pasien dibiarkan secara bebas mengemukakan semua keluhan serta kelainan yang dideritanya.
-Pemeriksa ( dokter ) membimbing pasien mengemukakan keluhannya atau kelainannya dengan jalan mengajukan pertanyaan tertuju.

• “ Keluhan utamanya “ yaitu keluhan yang mendorong pasien datang berobat ke dokter.
• Kemudian ditelusuri tiap keluhan dengan mencari “Riwayat penyakit yang sedang dideritanya.”
• Mulai timbulnya
• Krononologi timbulnya gejala gejala.
• Perjalanan penyakitnya dimana perlu ditanyakan.
– Lokalisasi keluhan atau kelainan.
– Bagaimana sifat keluhan atau kelainan?
– Seberapa kerasnya keluhan atau seberapa besarnya kelainan itu?
– Kapan timbulnya dan bagaimana perjalanan selanjutnya.
– Bagaimana mula timbulnya?
– Faktor-faktor apakah yang meringankan atau memperberat keluhan, gejala atau kelainan?
– Gejala – gejala atau tanda – tanda patologik apakah yang menyertai /mengiringinya?

PEMERIKSAAN KESADARAN
Cara Pemeriksaan Kesadaran Kuantitatif
Pemeriksaan kesadaran dapat dinyatakan secara kwantitatif maupun kwalitatif. Cara kwantitatif dengan menggunakan Glasgow Coma Scale dipandang lebih baik karena beberapa hal.
– Dapat dipercaya.
– Sangat teliti dan dapat membedakan kelainannya hingga tidak terdapat banyak perbedaan antara dua penilai (obyektif ).
– Dengan sedikit latihan dapat juga digunakan oleh perawat sehingga observasi mereka lebih cermat.

Penilaian Glasscow Coma Scale (GCS)


Tindakan
Skala
Nilai
EYE OPENING
Spontan
4

Dipanggil
3

Rangsang Nyeri
2

Diam
1



Tindakan
Skala
Nilai
VERBAL RESPON
Orientasi baik
5

Jawaban kacau
4

Kata tidak patut
3

Bunyi tak berarti
2

Diam
1



Tindakan
Skala
Nilai
MOTOR RESPON
Sesuai perintah
6

Lokalisasi nyeri
5

Reaksi pd nyeri
4

Fleksi (dekortikasi)
3

EKstensi (Deserebrasi)
2

Diam
1


Cara Pemeriksaan Kesadaran Kualitatif
KOMPOS MENTIS : Kesadaran normal



SOMNOLEN : Keadaan mengantuk . Kesadaran dapat pulih penuh bila 
dirangsang . Somnolen disebut juga sebagai: letargi. Tingkat kesadaran ini 
ditandai oleh mudahnya pasien dibangungkan, mampu memberi jawaban 
verbal dan menangkis rangsang nyeri.


SOPOR ( STUPOR ): Kantuk yang dalam. Pasien masih dapat dibangunkan 
dengan rangsang
 yang kuat , namun kesadarannya segera menurun lagi. Ia masih dapat mengikuti 
suruhan yang singkat dan masih terlihat gerakan spontan. Dengan rangsang 
nyeri pasien tidak dapat dibangunkan sempurna. Reaksi terhadap perintah tidak 
konsisten dan samar. Tidak dapat diperoleh jawaban verbal dari pasien. Gerak 
motorik untuk menangkis rangsang nyeri masih baik.


KOMA-RINGAN ( SEMI – KOMA ) . Pada keadaan ini tidak ada respons terhadap 
rangsang verbal. Refleks ( kornea, pupil dsb) masih baik. Gerakan terutama 
timbul sebagai respons terhadap rangsang nyeri. Pasien tidak dapat 
dibangunkan.


KOMA ( DALAM ATAU KOMPLIT). Tidak ada gerakan spontan. Tidak ada 
jawaban sama sekali terhadap rangsang nyeri yang bagaimanapun kuatnya.



PEMERIKSAAN RANGSANG 
MENINGEAL

KAKU KUDUK
Untuk memeriksa kaku kuduk dapat dilakukan sbb:
Tangan pemeriksa ditempatkan dibawah kepala 
pasien yang sedang berbaring, kemudian kepala 
ditekukan ( fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada. Selama penekukan diperhatikan adanya tahanan. Bila terdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada. Kaku kuduk dapat bersifat ringan atau berat






Tidak ada komentar:

Posting Komentar